Pada artikel sebelumnya saya telah membahas salah satu tips untuk mendapatkan beasiswa ke LN fokus pada poin "mendapatkan Unconditional Letter Offer/Letter of Acceptance". Kali ini saya akan bahas poin-poin selanjutnya yg meliputi: Mendapatkan Sertifikat bahasa Inggris, menyiapkan berkas beasiswa dan Lingkungan yang mendukung.
School of Computer Science, University of Sheffield |
2. Mendapatkan Sertifikat bahasa Asing
Sertifikat bahasa Inggris (TOEFL, IELTS, dll) atau bahasa asing lainnya merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan leter offer atau beasiswa study LN. Bagi sebagian orang, dapat melewati tahapan ini dengan cepat dan mudah. Tapi hal ini tidak berlaku untuk saya, dimana saya telah menghabiskan waktu lebih dari 5 tahun untuk memperoleh score yang sesuai.
Jika anda punya cukup waktu untuk belajar secara mandiri, banyak soal-soal latihan yang dapat di download dari internet. Tantangan belajar secara mandiri adalah konsistensi dan manajemen waktu. Belajar secara mandiri bukan masuk ke pilihan saya, dengan kesibukan mengajar dan berbagai kegiatan di kampus, hal ini tidak memungkinkan bagi saya. Saya memilih mengambil kursus secara online, dimana kita bisa belajar pada waktu-waktu di luar kegiatan rutin (malam hari). Beberapa kursus online untuk IELTS bisa di explore di IG seperti: kobi education, ieltspresso, dan schoters.
Selain itu, saya juga mengikuti kegiatan pelatihan bahasa Inggris yang diselenggarakan dan didanai oleh Dikti (khusus dosen & tenaga kependidikan), dengan nama: Program Peningkatan Kamampuan Bahasa Inggris (PKBI). Di tahun 2020, program ini diselenggarakan secara daring/online selama 2 bulan (Di tahun-tahun berikutnya diselenggarakan secara luring di beberapa kota). Jika teman-teman ingin break dari hiruk-pikuk kegiatan mengajar di kampus, bisa mengikuti program ini untuk fokus meningkatkan score IELTS/TOEFL. Di akhir program ini, kita mendapatkan kesempatan 2 kali mengikuti ujian IELTS/TOEFL.
3. Menyiapkan berkas beasiswa
Letter Offer dan score bahasa asing adalah syarat penting untuk mendapatkan sponsor atau beasiswa study. Selain itu, surat rekomendasi juga merupakan hal penting yang harus dipersiapkan sebelum apply beasiswa. Menjaga hubungan baik dengan dosen-dosen di perguruan tinggi sebelumnya sangat penting untuk mendapatkan recommendation letter. Surat ini biasanya diberikan oleh orang yang mengenal kita dengan baik dari sisi akademik atau profesional. Dosen pembimbing skripsi atau dosen yang pernah bekerja sama dengan kita saat mengerjakan project/penelitian saat kegiatan perkuliahan adalah hal pertama yang perlu kita pikirkan saat kita ingin mendapatkan surat rekomendasi. Atasan di institusi tempat kita bekerja juga bisa dipertimbangkan untuk menuliskan surat rekomendasi kita. Pastikan atasan anda kooperatif dan paham kontribusi dan detail pekerjaan anda, hal ini akan membuat surat rekomendasi tersebut semakin kuat untuk apply beasiswa. Beberapa beasiswa mensyaratkan applicant untuk melampirkan dua surat rekomendasi, hal yang saya tuliskan diatas bisa menjadi pertimbangan anda untuk mendapatkan surat rekomendasi. Saat apply beasiswa S3, saya menggunakan surat rekomendasi dari dosen pembimbing S2 dan calon supervisor S3 dari kampus tujuan.
Berkas penting selanjutnya adalah menuliskan essay. Hal pertama adalah pahami dengan detail persyaratan dalam menuliskan essay tersebut, seperti jumlah minimal dan maksimal kata, dan beberapa poin-poin wajib dalam essay tersebut. Dalam menulis essay, tidak bisa dalam waktu yang singkat; jadi anda harus menyiapkan waktu sekitar 2-3 bulan sebelum batas akhir submit berkas beasiswa. Anda bisa menuliskan kerangka dari essay terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan menulis detail dari setiap section. Selanjutnya anda bisa meminta bantuan orang lain (biasanya awardee dari beasiswa target anda) untuk proof read tulisan anda. Pastikan anda melakukan "itterative refine" essay dari masukan-masukan tersebut dan jika dirasa sudah sesuai anda bisa melanjutkan melengkapi berkas-berkas lain.
4. Lingkungan/Ekosistem pendukung
Menurut saya pribadi, perjuangan untuk mendapatkan kesempatan study lanjut ke luar negeri adalah perjalanan panjang dan berliku (lagi-lagi bagi saya, mungkin sebagian orang cukup mudah mendapatkan nya). Lingkungan/ekosistem pendukung dalam mencapai tujuan ini merupakan hal paling penting. Carilah teman-teman yang mempunyai visi sama dalam memperjuangan mimpi ini. Karena ini adalah perjuangan yang cukup melelahkan dan menghabiskan waktu, maka support system sangat dibutuhkan untuk tetap konsisten menjaga proses perjuangan tersebut.
Sekitar 6 atau 7 tahun yang lalu, saat memulai perjuangan mendapatkan beasiswa study lanjut, saya tidak mendapatkan lingkungan yang mendukung. Tidak banyak rekan dari institusi saya yang mempunyai mimpi serupa. Bahkan, rekan-rekan senior lulusan dari LN pun bisa dihitung dengan jari jumlahnya. Saya mendapatkan beberapa rekan seperjuangan ketika mengikuti kursus bahasa Inggris di salah satu lembaga kursus di Jogja. Selanjutnya, saat mengikuti program PKBI dari Dikti, semakin banyak rekan yang saling support dan mempunyai tujuan sama.
Akhirnya, rekan-rekan Bridging Course 2022 merupakan support system terbaik yang saya dapatkan dalam menggapai mimipi ini. Disini, kita secara rutin melakukan diskusi (online) untuk saling support satu sama lain dalam mendapatkan beasiswa. Bahkan, kita juga mendatangkan beberapa awardee untuk kita ajak diskusi terkait berbagai hal terkait beasiswa dan study lanjut. Dari 14 orang yang ada di group Bridging Course ini, beberapa sudah mendapatkan beasiswa dan kampus di Australia, Hungaria, Finlandia dan UK. Jika anda ingin sesegera mungkin mendapatkan beasiswa dan kampus tujuan study, ciptakan atau bergabung lah dengan ekosistem yang benar-benar mendukung mimpi anda tersebut.
Simpulan
"Mimpi-mimpi anda layak untuk diperjuangkan. Lakukan ikhtiar dengan maksimal, Insha Allah anda akan mendapatkan kampus dan beasiswa terbaik!"