Friday, November 29, 2024

Saatnya beralih ke LaTex dan Overleaf

Bagi mahasiswa tingkat akhir yang sedang berjuang menyelesaikan Skripsi atau TA, khususnya di bidang Computer Science, Informatika, Sistem Informasi, dan sejenisnya, pasti sudah tidak asing dengan keribetan format penulisan. Masalah-masalah seperti tata letak bab, daftar isi otomatis, dan format penulisan yang sesuai panduan akademik sering kali membuat stres bertambah, terutama jika menggunakan aplikasi pengolah kata seperti Word.

Namun, tahukah Anda bahwa ada alternatif yang jauh lebih fleksibel dan rapi untuk menulis dokumen akademik? Kali ini, saya akan memperkenalkan LaTeX dan platform Overleaf, sebuah kombinasi sempurna yang membuat hidup mahasiswa lebih indah saat menyusun Skripsi/TA.

overleaf.com

Apa itu LaTeX dan Overleaf

LaTeX adalah sistem penyusunan dokumen berbasis markup yang dirancang khusus untuk menghasilkan dokumen dengan tata letak profesional. Anda tidak perlu khawatir dengan format, karena LaTeX akan mengatur semuanya secara otomatis. Untuk mempermudah penggunaannya, ada Overleaf, sebuah editor LaTeX online yang sangat populer. Dengan Overleaf, Anda bisa langsung mulai menulis tanpa perlu instalasi software tambahan.

Kelebihan LaTeX

  1. Manajemen Referensi Otomatis. Di LaTeX, Anda dapat menggunakan pustaka referensi seperti BibTeX atau BibLaTeX untuk menyusun daftar pustaka secara otomatis. Tidak perlu lagi mengetik manual daftar pustaka satu per satu!
  2. Tata Letak Profesional. Format dokumen seperti margin, spasi, penomoran halaman, hingga daftar isi semuanya dikelola secara otomatis. LaTeX memastikan dokumen Anda selalu terlihat rapi tanpa harus memformat ulang setiap kali ada perubahan.
  3. Kompatibilitas dengan Template Universitas. Bagi mahasiswa Universitas AMIKOM (khusus Fakultas Ilmu Komputer), terdapat template khusus di Overleaf yang sudah sesuai dengan panduan penulisan akademik. Anda dapat langsung menggunakannya melalui tautan berikut: Template Universitas AMIKOM di Overleaf.
  4. Fleksibilitas untuk Dokumen Panjang. LaTeX sangat andal untuk dokumen yang panjang seperti Skripsi atau TA. Anda dapat membagi dokumen ke dalam file-file terpisah untuk setiap bab, sehingga lebih mudah dikelola.
  5. Dukungan Kolaborasi Online. Dengan Overleaf, Anda dapat bekerja bersama teman atau dosen pembimbing secara real-time tanpa perlu mengirim file bolak-balik.
  6. Output yang Konsisten. Tidak perlu khawatir format berubah saat dokumen dibuka di perangkat lain. LaTeX menghasilkan file PDF yang konsisten dan siap untuk dicetak.
Menggunakan LaTeX dan Overleaf adalah solusi cerdas untuk mahasiswa tingkat akhir yang ingin menyusun Skripsi/TA dengan lebih efisien dan rapi. Dengan fitur-fitur canggih seperti manajemen referensi otomatis, tata letak profesional, dan dukungan berbagai template, Anda tidak perlu lagi khawatir menghadapi masalah format dokumen.

Jika artikel ini bermanfaat, silakan bagikan kepada teman-teman Anda yang sedang berjuang menyelesaikan Skripsi/TA/Thesis. Semoga sukses!

Friday, September 27, 2024

Tips mendapatkan Beasiswa S3 ke Luar Negeri (part 2)

Pada artikel sebelumnya saya telah membahas salah satu tips untuk mendapatkan beasiswa ke LN fokus pada poin "mendapatkan Unconditional Letter Offer/Letter of Acceptance". Kali ini saya akan bahas poin-poin selanjutnya yg meliputi: Mendapatkan Sertifikat bahasa Inggris, menyiapkan berkas beasiswa dan Lingkungan yang mendukung.

School of Computer Science, University of Sheffield

2. Mendapatkan Sertifikat bahasa Asing

Sertifikat bahasa Inggris (TOEFL, IELTS, dll) atau bahasa asing lainnya merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan leter offer atau beasiswa study LN. Bagi sebagian orang, dapat melewati tahapan ini dengan cepat dan mudah. Tapi hal ini tidak berlaku untuk saya, dimana saya telah menghabiskan waktu lebih dari 5 tahun untuk memperoleh score yang sesuai.

Jika anda punya cukup waktu untuk belajar secara mandiri, banyak soal-soal latihan yang dapat di download dari internet. Tantangan belajar secara mandiri adalah konsistensi dan manajemen waktu. Belajar secara mandiri bukan masuk ke pilihan saya, dengan kesibukan mengajar dan berbagai kegiatan di kampus, hal ini tidak memungkinkan bagi saya. Saya memilih mengambil kursus secara online, dimana kita bisa belajar pada waktu-waktu di luar kegiatan rutin (malam hari). Beberapa kursus online untuk IELTS bisa di explore di IG seperti: kobi education, ieltspresso, dan schoters.

Selain itu, saya juga mengikuti kegiatan pelatihan bahasa Inggris yang diselenggarakan dan didanai oleh Dikti (khusus dosen & tenaga kependidikan), dengan nama: Program Peningkatan Kamampuan Bahasa Inggris (PKBI). Di tahun 2020, program ini diselenggarakan secara daring/online selama 2 bulan (Di tahun-tahun berikutnya diselenggarakan secara luring di beberapa kota). Jika teman-teman ingin break dari hiruk-pikuk kegiatan mengajar di kampus, bisa mengikuti program ini untuk fokus meningkatkan score IELTS/TOEFL. Di akhir program ini, kita mendapatkan kesempatan 2 kali mengikuti ujian IELTS/TOEFL.  

3. Menyiapkan berkas beasiswa

Letter Offer dan score bahasa asing adalah syarat penting untuk mendapatkan sponsor atau beasiswa study. Selain itu, surat rekomendasi juga merupakan hal penting yang harus dipersiapkan sebelum apply beasiswa. Menjaga hubungan baik dengan dosen-dosen di perguruan tinggi sebelumnya sangat penting untuk mendapatkan recommendation letter. Surat ini biasanya diberikan oleh orang yang mengenal kita dengan baik dari sisi akademik atau profesional. Dosen pembimbing skripsi atau dosen yang pernah bekerja sama dengan kita saat mengerjakan project/penelitian saat kegiatan perkuliahan adalah hal pertama yang perlu kita pikirkan saat kita ingin mendapatkan surat rekomendasi. Atasan di institusi tempat kita bekerja juga bisa dipertimbangkan untuk menuliskan surat rekomendasi kita. Pastikan atasan anda kooperatif dan paham kontribusi dan detail pekerjaan anda, hal ini akan membuat surat rekomendasi tersebut semakin kuat untuk apply beasiswa. Beberapa beasiswa mensyaratkan applicant untuk melampirkan dua surat rekomendasi, hal yang saya tuliskan diatas bisa menjadi pertimbangan anda untuk mendapatkan surat rekomendasi. Saat apply beasiswa S3, saya menggunakan surat rekomendasi dari dosen pembimbing S2 dan calon supervisor S3 dari kampus tujuan.

Berkas penting selanjutnya adalah menuliskan essay. Hal pertama adalah pahami dengan detail persyaratan dalam menuliskan essay tersebut, seperti jumlah minimal dan maksimal kata, dan beberapa poin-poin wajib dalam essay tersebut. Dalam menulis essay, tidak bisa dalam waktu yang singkat; jadi anda harus menyiapkan waktu sekitar 2-3 bulan sebelum batas akhir submit berkas beasiswa. Anda bisa menuliskan kerangka dari essay terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan menulis detail dari setiap section. Selanjutnya anda bisa meminta bantuan orang lain (biasanya awardee dari beasiswa target anda) untuk proof read tulisan anda. Pastikan anda melakukan "itterative refine" essay dari masukan-masukan tersebut dan jika dirasa sudah sesuai anda bisa melanjutkan melengkapi berkas-berkas lain.

4. Lingkungan/Ekosistem pendukung

Menurut saya pribadi, perjuangan untuk mendapatkan kesempatan study lanjut ke luar negeri adalah perjalanan panjang dan berliku (lagi-lagi bagi saya, mungkin sebagian orang cukup mudah mendapatkan nya). Lingkungan/ekosistem pendukung dalam mencapai tujuan ini merupakan hal paling penting. Carilah teman-teman yang mempunyai visi sama dalam memperjuangan mimpi ini. Karena ini adalah perjuangan yang cukup melelahkan dan menghabiskan waktu, maka support system sangat dibutuhkan untuk tetap konsisten menjaga proses perjuangan tersebut. 

Sekitar 6 atau 7 tahun yang lalu, saat memulai perjuangan mendapatkan beasiswa study lanjut, saya tidak mendapatkan lingkungan yang mendukung. Tidak banyak rekan dari institusi saya yang mempunyai mimpi serupa. Bahkan, rekan-rekan senior lulusan dari LN pun bisa dihitung dengan jari jumlahnya. Saya mendapatkan beberapa rekan seperjuangan ketika mengikuti kursus bahasa Inggris di salah satu lembaga kursus di Jogja. Selanjutnya, saat mengikuti program PKBI dari Dikti, semakin banyak rekan yang saling support dan mempunyai tujuan sama. 

Akhirnya, rekan-rekan Bridging Course 2022  merupakan support system terbaik yang saya dapatkan dalam menggapai mimipi ini. Disini, kita secara rutin melakukan diskusi (online) untuk saling support satu sama lain dalam mendapatkan beasiswa. Bahkan, kita juga mendatangkan beberapa awardee untuk kita ajak diskusi terkait berbagai hal terkait beasiswa dan study lanjut. Dari 14 orang yang ada di group Bridging Course ini, beberapa sudah mendapatkan beasiswa dan kampus di Australia, Hungaria, Finlandia dan UK. Jika anda ingin sesegera mungkin mendapatkan beasiswa dan kampus tujuan study, ciptakan atau bergabung lah dengan ekosistem yang benar-benar mendukung mimpi anda tersebut

Simpulan

Mendapatkan score IELTS/TOEFL merupakan langkah awal untuk membuka jalan dalam melanjutkan study ke LN. Masa berlaku sertifikat tersebut 2 tahun, jadi setelah mendapatklan score yang sesuai anda berkesempatan memaksimal waktu tersebut untuk mendapatkan Letter Offer dan Beasiswa. Terima kasih sudah menyimak serangkaian sharing dari pengalaman yang saya lalui untuk mendapatkan beasiswa study LN. Jika ingin melakukan korespondensi silahkan bisa menuliskan di kolom komentar atau melalui email ke arif.laksito@gmail.com. Semoga bermanfaat! 

"Mimpi-mimpi anda layak untuk diperjuangkan. Lakukan ikhtiar dengan maksimal, Insha Allah anda akan mendapatkan kampus dan beasiswa terbaik!"